ftik@uinkhas.ac.id (0331) 487550

Asesmen Lapangan Prodi Manajemen Pendidikan Islam Usai, Begini Kata Asesor

Home >Berita >Asesmen Lapangan Prodi Manajemen Pendidikan Islam Usai, Begini Kata Asesor
Diposting : Sabtu, 04 May 2024, 14:25:13 | Dilihat : 87 kali
Asesmen Lapangan Prodi Manajemen Pendidikan Islam Usai, Begini Kata Asesor


Asesmen lapangan tak hanya merupakan tahapan yang bertujuan untuk melakukan verifikasi, validasi dan klarifikasi terhadap data dan informasi yang tertulis pada borang akreditasi, tetapi juga menjadi wahana pemberian penilaian terhadap hasil temuan lapangan pada sebuah Program Studi. Kegiatan asesmen lapangan oleh LAMDIK pada program studi S1 Manajamen Pendidikan Islam FTIK UIN KHAS Jember yang berlangsung dalam dua hari (3-4 Mei 2024) akhirnya usai dan membuahkan catatan-catatan dari asesor. Berikut ini yang disampaikan Asesor 1 dan Asesor 2:

Prof. Dr. H. Rohmat, M.Ag., M.Pd. (Asesor 2) dalam penyampaian hasil catatan asesmen mengemukakan bahwa secara umum hasil penilaian sudah baik. Namun menurut beliau tetap perlu ada peningkatan dari beberapa aspek antara lain sebagai berikut:
1. Peningkatan layanan akademik harus menjadi perhatian. Ini penting agar dapat memunculkan trust di kalangan mahasiswa dan juga masyarakat luas. Karena bagaimanapun audit yang sangat valid adalah audit yang dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
2. Fakultas harus senantiasa memikirkan bagaimana caranya meningkatkan kepuasan pelanggan. Maka dari itu untuk meningkatkan mutu dan layanan pendidikan, jangan hanya mengejar legalisasi dari LAMDIK yang berupa predikat akreditasi semata, tetapi juga penitng untuk meraih dukungan dari pihak stakeholder. Tentu harus ada sinergi dari semua unsur, tak hanya stakeholder, tapi juga unit penyelenggara program studi, mahasiswa, dan alumni. 
3. Perlu adanya akselerasi pencapaian gelar guru besar dosen tetap program studi. Hal ini dapat berguna untuk meningkatkan marwah UIN KHAS Jember, khususnya Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
4. Diperlukan penekanan kebijakan dalam hal penerbitan jurnal/berkala ilmiah. FTIK UIN KHAS Jember harus bisa menggenjot peningkatan reputasi jurnal ilmiahnya. Jurnal yang ada sudah banyak, tinggal bagaimana agar minimal bisa meraih reputasi dengan SINTA 2 atau bahkan terindeks Scopus. Untuk itu, penting juga agar artikel yang diterbitkan mengacu pada artikel-artikel pada jurnal bereputasi internasional terindeks Scopus agar mendukung indeksasi dari Scopus.
5. FTIK UIN KHAS Jember perlu memacu lagi pembentukan iklim akademik yang baik dan kondusif. Untuk itu pimpinan FTIK dapat melakukan berbagai strategi, di antaranya ialah dengan mengalokasikan dana sebagai reward bagi setiap karya artikel yang dihasilkan oleh dosen yang diterbitkan ada jurnal minimal SINTA 2 atau terindeks Scopus.
6. Perlu meningkatkan pelibatan mahasiswa dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) yang dilaksanakan oleh Dosen, terutama dari segi kuantitasnya. Hal ini penting untuk mendapatkan poin pelibatan mahasiswa, dan juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam mengasah potensi akademiknya. Dari hal tersebut pada gilirannya Dosen juga dapat menggiatkan penulisan artikel secara kolaboratif bersama mahasiswa yang dipublikasikan di jurnal ilmiah.
7. Perlu lebih banyak lagi penambahan networking dengan berbagai pihak lembaga/instansi/industri baik dalam skala nasional maupun internasional khususnya yang relevan dengan bidang dan profil lulusan Manajemen Pendidikan Islam. Kontribusi dapat berbentuk finansial maupun kekayaan intelektual.
8. Sarana-prasarana perlu lebih ditingkatkan lagi, khususnya dalam aspek maintenance/perawatan secara berkala. 
9. Ketersediaan koleksi sumber rujukan online berlangganan di perpustakaan sebaiknya terus ditingkatkan, baik yang berupa buku maupun jurnal ilmiah. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan sumber bacaan, terutama akses terhadap jurnal-jurnal Scopus yang umumnya berbayar.

Sementara Prof. Dr. Hj. Eliana Sari, M.M. (Asesor 1) lebih banyak mengutarakan tentang tips dan trik menghadapi asesmen kecukupan dan asesmen lapangan untuk pelaksanaan reakreditasi periode berikutnya. Berikut tips dan trik dari beliau:
1. Penghitungan dana pada kriteria keuangan perlu lebih disiapkan lebih lagi untuk asesmen lapangan yang berikutnya. Mengingat dari hasil asesmen lapangan saat ini ditemukan berbagai kekeliruan penghitungan. Selain itu, data terkait jumlah dana pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, belum mencakup keseluruhan yang perlu dihitung. Misalnya, dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat (PkM) oleh dosen yang dilakukan secara mandiri belum dimasukkan sebagai komponen dana penelitian dan PkM. Padahal riset maupun PkM yang bersumber dari dana mandiri juga termasuk dalam biaya yang dikeluarkan.
2. Perlu mencermati berulang-ulang data-data kuantitatif yang diisikan dalam LKPS. Tim penyusun juga perlu menyertakan bukti-bukti pendukungnya yang sudah terdokumentasi dengan baik. Hal ini agar mencegah terjadinya asinkronisasi data-data yang diiinput dalam borang.
3. Perlu meningkatkan jumlah perolehan dana penelitian dan PkM yang bersumber dari luar negeri. Untuk itu ke depan FTIK harus melakukan strategi yang diperlukan, seperti menugaskan dosen yang pernah mendapatkan bantuan penelitian dan PkM luar negeri untuk menjadi narasumber agar menularkan kepada dosen-dosen yang lain tentang trik mendapatkan hibah luar negeri.
4. Untuk memperbanyak produk/karya yang dihasilkan oleh dosen maka perlu menggandeng mahasiswa. Dosen juga dapat memulai usaha menghasikan karya/produk dengan berbasis matakuliah. Misalnya, dengan mengubah model UTS/UAS agar tidak lagi berupa soal-soal dalam bentuk uraian. Konversi soal UTS dan UAS menjadi tugas mahasiswa berbasis produk, seperti book chapter dan buku yang kemudian bisa didaftarkan untuk mendapatkan nomor ISBN dan sertifikat HaKI.
5. Kegiatan tindak lanjut dari kerja sama luar negeri sudah bagus, namun perlu ditingkatkan lagi. Fakultas dapat mengusahakan penyelenggaraan kegiatan visiting lecture. Dan pelaksanaannya tidak harus melulu berupa kuliah tamu secara luring/tatap muka, akan tetapi bisa juga dengan pertemuan secara daring.
6. Akreditasi harus dipahami sebagai starting point to improvement. Maka perbaikan terus-meneruslah yang diharapkan dari kegiatan akreditasi, bukan sekedar mengharap nilai saja.

Menanggapi hal tersebut, Dekan FTIK UIN KHAS Jember, Dr. H. Abdul Mu'is, S.Ag., M.Si. menyampaikan terima kasih kepada kedua asesor yang telah memberikan banyak arahan dan masukan yang sangat berguna untuk pengembangan FTIK UIN KHAS Jember di masa mendatang, terutama bagi program studi Manajemen Pendidikan Islam. Beliau juga mengutarakan komitmennya untuk menindaklanjuti hasil asesmen ini dalam berbagai program yang akan dijalankan ke depan.
"Seluruh catatan asesor tersebut akan memberikan semangat bagi kami untuk terus berikhtiar meningkatkan kualitas tata kelola FTIK UIN KHAS Jember agar dapat memuaskan seluruh pengguna. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana serta mutu SDM akan menjadi prioritas utama dalam jangka 1-2 tahun ke depan. Di samping itu, pimpinan akan berupaya mengalokasikan anggaran pada kebutuhan penelitian dan PkM kolaboratif mahasiswa dan dosen. Kami juga akan tetap mendorong agar pelaksanaan asistensi mengajar di luar negeri dapat terus dilanjutkan, bahkan ditingkatkan kuantitas peserta dan juga kualitas pelaksanaannya. Program tersebut memiliki banyak manfaat, salah satunya agar adik-adik mahasiswa bisa mengembangkan diri dan menambah pengalaman baru. Di samping itu, program kerja sama luar negeri tentu dapat meningkatkan reputasi FTIK UIN KHAS Jember dalam skala internasional. Untuk itu, ke depan akan dilakukan upaya peningkatan kerja sama internasional, tak hanya di tingkat Asia Tenggara, tetapi juga lingkup yang lebih luas. Kami juga akan terus berupaya agar terbangun iklim akademik yang  sangat penting dalam menunjang kinerja tridharma perguruan tinggi", tegasnya.

(Evi R. Dianita/ Rofiq Hidayat)
 

;