NGOPI di Banyuwangi: Dekan FTIK UIN KHAS Jember Ajak Guru PAI Diskusikan Tantangan Disiplin dan Modernisasi
Media Center FTIK - Dalam rangka peningkatan kompetensi guru Pendidikan Agama Islam, FTIK UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember menggelar kegiatan NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) di Kabupaten Banyuwangi. Acara tersebut berlangsung di Blambangan Ballroom Hotel Aston Banyuwangi pada hari Kamis, 23 Oktober 2025. Terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat GTK Madrasah Kemenag RI dan Komisi VIII DPR RI, acara ini dihadiri oleh 600 peserta ini dari unsur guru bidang studi PAI Madrasah. Karena banyaknya peserta yang antusias mengikuti acara ini, maka kegiatan pun dibagi menjadi 3 sesi, yakni pada tanggal 23 Oktober 2025 (2 sesi) dan 24 Oktober 2025 (1 sesi).
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Dr. H. Abdul Mu'is, S.Ag., M.Si., turut hadir dalam acara NGOPI tersebut dan menyampaikan sambutannya. Berikut petikan penyampaiannya di hadapan para guru madrasah:
"Kehadiran seorang guru diharapkan bisa 'digugu dan ditiru' oleh anak didik. Kini guru seakan-akan tidak bermakna dalam praktik pembelajaran. Dulu hampir tidak pernah mendengar ada guru dilaporkan oleh wali murid ke pihak kepolisian gara-gara menghukum anak nakal di sekolah. Namun sekarang, kita semakin sering mendengar kejadian guru diperkarakan secara hukum oleh wali murid, bahkan dicopot dari jabatannya setelah menindak tegas murid yang tidak disiplin. Ini menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap ketegasan guru dalam mendisiplinkan murid hari ini mengalami pergeseran", bebernya.
"Lantas di mana permasalahannya? Apakah karena eksistensi guru yang berubah, ataukah perubahan perilaku sosial yang terjadi di zaman sekarang? Inilah yang perlu kita diskusikan bersama. Maka dari itu inilah ujuan dari adanya forum ini. Mengupas tuntas persoalan profesionalisme guru dan tantangannya di era yang penuh dengan modernisasi dan kecaggihan tenologi saat ini", lanjutnya.
Dekan juga berharap kerja sama antara FTIK UIN KHAS Jember, Direktorat GTK Madrasah Kementerian Agama RI, dan Komisis VIII DPR RI ini dapat meningkatkan mutu profesionalisme guru madrasah. Dengan demikian pada gilirannya proses belajar-mengajar juga akan semakin baik, demikian juga output yang dihasilkan.
Sementara itu, Kasubag TU Kantor Kementerian Agama Kabupaten Banyuwangi, Drs. H. Mohammad Djaali, M.Pd.I, menuturkan bahwa acara yang diinisiasi oleh Komisi VIII DPR RI ini merupakan momentum yang penting dalam menguatkan kembali komitmen profesionalisme guru madrasah. Di tengah derasnya arus perubahan teknologi informasi hari ini, guru madrasah dituntut mampu menyesuaikan diri. Maka dari itu ini merupakan ikhtiar yang baik agar proses pendidikan di madrasah, khususnya di kabupaten Banyuwangi, dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Acara ini menghadirkan Anggota Komisi VIII DPR RI, Ina Ammania. Dalam sambutannya Ina Ammania banyak menyoal pentingnya guru mengevaluasi proses pembelajaran di madrasah. Hari ini tantangan yang dihadapi guru di madrasah kian serius, terutama berkenaan dengan masalah penguatan karakter anak didik. Ia mengatakan bahwa guru madrasah hari ini dituntut untuk bisa menguasai teknologi modern namun di sisi lain juga harus bisa menyeimbangkan dengan penguatan karakter siswa. Kecepatan arus informasi dan teknologi hari ini perlu diakui membawa dampak positif dan negatif di saat yang bersamaan.
Penulis: Evi R. Dianita
Editor: A. Barocky Zaimina




