Rektor buka acara Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum FTIK 2024 di Probolinggo
Media Center – Rektor UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Prof. Dr. H. Hepni, S.Ag., M.M membuka kegiatan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum FTIK di Probolinggo, Jumat (28/6/2024). Pembukaan dihadiri Rektor dan para Wakil Rektor, Dekan dan para Wakil Dekan FTIK, Kabag TU FTIK, para Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan, dan seluruh Koordinator Program Studi beserta tim penyusun kurikulum program studi masing-masing. Acara ini berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai hari Jumat tanggal 28 Juni 2024 hingga minggu 30 Juni 2024 di Hotel Nadia Probolinggo.
Dekan FTIK, Dr. H. Abdul Muis, S.Ag., M.Si., dalam sambutannya menyebutkan bahwa perubahan kurikulum baru merupakan bentuk adaptasi FTIK terhadap kebijakan kurikulum nasional. Karena itu, pengembangan kurikulum di FTIK harus berorientasi pada penyiapan lulusan dalam bidang pendidikan yang tangguh dalam menghadapi beragam dinamika dan kompleksitas di masa mendatang.
“Diharapkan dari pengembangan kurikulum baru ini, kompetensi lulusan FTIK menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi hampir semua Prodi kita sudah meraih akreditasi Unggul dari LAMDIK”, tuturnya.
Dekan FTIK menambahkan, evaluasi kurikulum ini bisa dilakukan di pertengahan semester, jadi tidak harus menunggu semester selesai.
Rektor UIN KHAS, Prof. Hepni, dalam sambutannya mengatakan bahwa penyusunan dan pengembangan kurikulum UIN KHAS Jember saat ini adalah sesuatu yang 'maha penting', karena kurikulum sejatinya merupakan otaknya sebuah institusi perguruan tinggi.
“Kurikulum bukan hanya susunan mata kuliah tapi menjadi seperangkat menjadi dasar bagi kompetensi, keahlian, dan kebutuhan. Perubahan kurikulum terjadi karena dinamika kebutuhan masyarakat. Kurikulum FTIK harus bisa memenuhi prinsip-prinsip relevansi (sesuai dinamika kebutuhan), fleksibilitas (tidak kaku), kontinuitas (berkelanjutan), dan efektivitas (cepat dan tepat). Selain itu adanya wacana fast track S1 dan S2 dalam waktu dekat akan menjadi langkah yang sangat mungkin untuk dilakukan, sehingga pengelolaan prodi-prodi S2 akan dikembalikan ke Fakultas.” Imbuhnya.
Rektor juga menambahkan bahwa dalam menerapkan transformasi kurikulum saat ini, kita harus mengubah mindset dari filosofi ‘BOLA' ke 'SULTAN’. BOLA yang dimaksud adalah akronim dari perilaku, Bertele-tele, Old Style, Lamban, dan Aoleng (tidak berdasar). Menurut Prof. Hepni, perilaku dengan ciri filosofi ‘BOLA’ ini harusnya sudah menjadi masa lalu. Hadirkan semangat baru untuk mewujudkan pelayanan ‘SULTAN’. SULTAN merupakan kepanjangan dari Segar, Ulet, Lincah, Tangkas, Aktif, dan Nyegoro. Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak yang hadir agar berpedoman pada prinsip SULTAN di dalam menunaikan tugasnya, agar dihasilkan kurikulum FTIK UIN KHAS Jember 2024 yang relevan dan efektif.
Selanjutnya, acara pembukaan kegiatan Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum FTIK ditutup dengan pembacaan doa oleh Dr. Mustajab, M.Pd.I.
(penulis: Rofiq Hidayat/editor: Evi Resti Dianita)