FGD LPTK UIN KHAS Jember Sesi 2: Soroti Literasi Al-Qur'an Guru PAI dan Tantangan Pasca-Kelulusan PPG
Media Center FTIK - Rangkaian evaluasi Program Pendidikan Profesi Guru (PPG) di LPTK UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember berlanjut pada sesi kedua Focus Group Discussion (FGD) yang digelar di Ballroom Hotel Grand Harvest Banyuwangi, Selasa, 22 Desember 2025, pukul 19.00 WIB. Sesi ini menghadirkan perspektif dari otoritas wilayah Kementerian Agama serta jajaran pimpinan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK).
Diskusi yang dipandu oleh Koordinator Prodi PPG UIN KHAS Jember, Dr. Nino Indrianto, M.Pd., ini menghadirkan tiga pemateri utama: Kepala Bidang PAIS Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Moh. Amak Burhanuddin, M.Pd.I, Wakil Dekan 1 FTIK, Dr. H. Khotibul Umam, M.A., serta Wakil Dekan 3 FTIK, Dr. Rif'an Humaidi, M.Pd.I.
Literasi Al-Qur'an dan Moderasi Beragama sebagai Prioritas
Dr. H. Moh. Amak Burhanuddin memberikan sorotan tajam terhadap kompetensi dasar guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Beliau mengungkapkan temuan bahwa lebih dari 40% guru PAI masih memerlukan pembinaan intensif dalam membaca Al-Qur'an dengan benar.
"Ini adalah PR besar bagi kita. Kualitas mengajar itu penting, tetapi kemampuan membaca Al-Qur'an secara tepat adalah fondasi mutlak. Ke depan, aspek ini harus diintegrasikan secara kuat ke dalam kurikulum PPG," tegas Dr. Amak.
Selain itu, beliau menekankan amanah Menteri Agama RI terkait penguatan moderasi beragama melalui sembilan kata kunci: Kemanusiaan, Kemaslahatan Umum, Adil, Berimbang, Taat Konstitusi, Komitmen Kebangsaan, Toleransi, Anti-Kekerasan, dan Penghormatan pada Tradisi. LPTK diharapkan mendorong guru sebagai pionir untuk mensosialisasikan nilai-nilai ini di tiap kelas, mulai jenjang TK hingga SMP.
Analisis Kelulusan dan Skema Transformatif+
Sebagai penanggung jawab bidang akademik, Dr. H. Khotibul Umam, M.A. memaparkan alur pelaksanaan PPG Daljab Transformatif+ 2025. Beliau menjelaskan secara detail tahapan program mulai dari orientasi hingga proses penilaian akhir.
Dalam sesi evaluasi ini, Dr. Khotibul Umam mengungkap beberapa faktor yang menghambat kelulusan mahasiswa, antara lain:
-
Kendala teknis (sistem error).
-
Mahasiswa yang sedang melaksanakan ibadah haji atau mengalami sakit.
-
Kurangnya fokus akibat permasalahan keluarga.
-
Keterlambatan atau absen dalam mengikuti uji pengetahuan.
Beliau juga memaparkan rincian pembiayaan program transformasi ini guna memastikan transparansi tata kelola dana pendidikan.
Menjaga Kualitas Alumni: "Jangan Kembali ke Setelan Awal"
Sementara itu, Dr. Rif'an Humaidi, M.Pd.I yang membidangi kemahasiswaan, alumni, dan kerja sama, menyoroti tantangan pendampingan alumni PPG. Berbeda dengan alumni reguler, alumni PPG seringkali sulit dijangkau kembali untuk program peningkatan keterampilan (skill).
Beliau menekankan pentingnya in-service training secara berkelanjutan agar guru-guru yang sudah bersertifikat tidak kembali ke pola lama atau "setelan awal" dalam mengajar.
"Tantangan kita adalah memastikan empat kompetensi guru tetap optimal pasca-lulus. Peran LPTK melalui workshop dan seminar bagi alumni sangat krusial agar kualitas pengajaran tetap terjaga di level profesional," ungkap Dr. Rif'an.
FGD sesi kedua ini menghasilkan rekomendasi penting bagi pengelola PPG UIN KHAS Jember untuk tidak hanya berfokus pada kelulusan administratif, tetapi juga pada pembinaan berkelanjutan dan penguatan karakter moderat para pendidik di lapangan.
(Evi R. Dianita/A. Barocky Zaimina)



