HMPS MPI FTIK UIN KHAS Jember Gelar Pekan Leadership 2025: Cetak Pemimpin Inklusif di Era Emergency Phenomena
Media Center FTIK - Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Pendidikan Islam (MPI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN KHAS Jember kembali menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi pemimpin muda yang berkarakter dan berintegritas. Hal ini diwujudkan melalui kegiatan Pekan Leadership 2025 yang berlangsung selama tiga hari, pada 7–9 November 2025, di Pesantren Skill Sukorambi, Jember. Dengan mengusung tema “Reincration Idea Kepemimpinan Inklusif di Era Emergency Phenomena”, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 50 mahasiswa angkatan 2024 yang merupakan kader muda Prodi MPI.
Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi kegiatan yang dikemas secara interaktif, edukatif, dan aplikatif. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami serta mengimplementasikan nilai-nilai kepemimpinan dan manajemen pendidikan dalam konteks akademik maupun sosial kemasyarakatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari strategi pembinaan karakter mahasiswa MPI sebagai calon pengelola lembaga pendidikan Islam yang profesional, komunikatif, dan berjiwa pemimpin.
Dalam sambutannya, Dekan FTIK UIN KHAS Jember, Dr. H. Abdul Mu‘is, S.Ag., M.Si, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Prodi MPI dan HMPS dalam menggelar kegiatan yang sarat nilai pembentukan karakter tersebut. “Gagasan Pekan Leadership ini merupakan ide cemerlang yang sejalan dengan arah kebijakan fakultas dalam membangun generasi pendidik dan pemimpin masa depan yang berkarakter, inovatif, serta adaptif terhadap perubahan zaman,” ujarnya. Ia juga menegaskan bahwa kepemimpinan di era digital bukan hanya tentang kemampuan mengatur, tetapi juga tentang kepekaan sosial dan spiritual. “Tantangan kepemimpinan ke depan adalah bagaimana mahasiswa mampu menjadi jembatan antara nilai-nilai Islam, kemanusiaan, dan teknologi,” tambahnya dengan penuh harapan.
Lebih lanjut, Dr. Abdul Mu‘is juga menyampaikan arah kebijakan FTIK UIN KHAS Jember untuk terus memperkuat program pembinaan karakter mahasiswa melalui kegiatan berbasis kolaborasi dan praktik lapangan. “Kami akan terus mendukung program-program kemahasiswaan seperti ini, karena di sinilah nilai-nilai kepemimpinan, solidaritas, dan tanggung jawab dibangun secara nyata,” tegasnya.
Kegiatan ini didampingi langsung oleh para dosen Program Studi MPI yang memberikan arahan, bimbingan, serta refleksi nilai kepemimpinan. Di antaranya hadir Dr. Royani, M.Pd.I., selaku Koordinator Program Studi Manajemen Pendidikan Islam. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, tetapi juga proses transformasi diri. “Pekan Leadership adalah laboratorium nyata bagi mahasiswa untuk melatih kepemimpinan yang berintegritas dan kolaboratif. Inilah ciri khas mahasiswa MPI: mampu berpikir strategis, berjiwa melayani, dan berorientasi pada perubahan positif,” ujarnya.
Dr. Ahmad Royani juga menambahkan bahwa mahasiswa MPI perlu menyiapkan diri menghadapi dunia kerja dan masyarakat yang dinamis. “Kepemimpinan di abad ke-21 membutuhkan kemampuan manajerial, komunikasi efektif, dan empati sosial. Harapan kami, setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa MPI dapat menjadi pemimpin yang tidak hanya memimpin dengan otak, tetapi juga dengan hati,” ungkapnya menutup sambutan dengan penuh inspirasi.
Selama tiga hari kegiatan berlangsung, para peserta mendapatkan pengalaman berharga melalui berbagai sesi pelatihan, diskusi, dan praktik lapangan. Materi yang disampaikan di antaranya adalah Ke-MPI-an oleh Nur Ittihadatul Ummah, S.Sos.I., M.Pd.I., Keorganisasian oleh Ach. Barocky Zaimina, S.Pd.I., M.S.I., Kepemimpinan oleh M. Ilmil Zawawi, S.Pd., M.Pd., serta Teknik Lobbying dan Negosiasi oleh Dr. Ubaidillah Afief, M.Pd.I.. Keempat materi tersebut membekali mahasiswa dengan wawasan dan keterampilan komprehensif untuk menjadi pemimpin yang visioner dan adaptif.
Suasana kegiatan di Pesantren Skill Sukorambi berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Setiap sesi diwarnai antusiasme peserta yang aktif berdiskusi, berefleksi, dan terlibat dalam dinamika kelompok. Di malam hari, kegiatan refleksi kepemimpinan menjadi momentum bagi mahasiswa untuk memahami makna tanggung jawab dan pelayanan dalam kepemimpinan Islami.
Ketua HMPS MPI, Rajif Jundi Ar Rabbani, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata pengabdian dan pembelajaran bersama antara mahasiswa dan dosen. “Kami ingin membangun kultur kepemimpinan yang inklusif, di mana setiap mahasiswa bisa belajar menjadi pemimpin dengan caranya sendiri, namun tetap berlandaskan nilai-nilai Islam dan integritas,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya regenerasi dan kesinambungan nilai-nilai organisasi agar HMPS MPI tetap menjadi wadah pembentukan karakter mahasiswa yang progresif.
Menurutnya, Pekan Leadership menjadi langkah penting dalam mencetak kader muda MPI yang siap terjun dalam dunia manajemen pendidikan. “Kami percaya, pemimpin sejati lahir dari proses panjang pembelajaran, pengorbanan, dan keteladanan. Melalui kegiatan ini, kami belajar bahwa menjadi pemimpin berarti siap mengabdi, bukan hanya memerintah,” pungkasnya.
Menutup kegiatan, Dr. Royani, M.Pd.I. kembali menegaskan pentingnya kesinambungan kegiatan kepemimpinan di lingkungan prodi. “Prodi MPI akan terus mendorong mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui kegiatan-kegiatan aplikatif seperti ini. Kepemimpinan bukan hanya teori, tetapi tindakan nyata dalam keseharian akademik dan sosial,” ucapnya dalam refleksi penutupan.
Dengan terselenggaranya Pekan Leadership 2025, HMPS MPI UIN KHAS Jember telah menghadirkan wadah pembelajaran yang tidak hanya memperkaya pengetahuan, tetapi juga memperkuat karakter dan jiwa kepemimpinan mahasiswa. Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara dosen dan mahasiswa dalam membangun ekosistem pendidikan Islam yang berorientasi pada pengembangan kepemimpinan, integritas, dan daya saing global.
Penulis: A. Barocky Zaimina
Editor: Evi R. Dianita
