Seminar Internasional Sesi 2 FTIK UIN KHAS Jember: Soroti Pembangunan Manusia, Libatkan Pakar Pendidikan dari Belanda hingga Singapura
Media Center FTIK - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember melanjutkan forum akademik globalnya dengan sukses melalui International Seminar – Session 2. Sesi lanjutan ini juga diselenggarakan secara daring (Live Zoom Meeting) pada Senin, 17 November 2025, berlangsung mulai pukul 12.00 hingga 17.00 WIB.
Seminar ini tetap mengusung tema besar yang sama, yakni: “A Multidisciplinary Dialogue on Education, Science, Justice, Gender, Anthropology and Human Development” (Dialog Multidisiplin tentang Pendidikan, Sains, Keadilan, Gender, Antropologi, dan Pembangunan Manusia).
Kehadiran Pakar Singapura-Belanda
Sesi kedua ini dipandu oleh moderator Dr. Mega Fariziah Nur Humairoh. M.Pd., dan menampilkan serangkaian narasumber yang memiliki reputasi di tingkat internasional dan nasional.
Narasumber Sesi 2 ini didominasi oleh pakar dari Asia Tenggara dan Eropa, menciptakan diskusi yang berfokus pada dinamika regional dan perspektif akademik global:
| Narasumber | Institusi | Negara Asal |
| Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A | Universitas Negeri Malang | Indonesia |
| Dr. Nor Ismah Asia | Research Institute National University of Singapore | Singapura |
| Verena H. Meyer | External Research Member Leiden University | Belanda |
| Prof. Mohammad Faizal Bin Aghani | University of Malaya | Malaysia |
| Ulfah Muhayani, Ph.D | UIN Maulana Malik Ibrahim Malang | Indonesia |
Membahas Human Development dari Perspektif Lintas Benua
Kehadiran peneliti dari lembaga ternama seperti National University of Singapore (NUS) dan Leiden University, Belanda, memberikan perspektif Human Development dan keadilan yang kaya pada pembahasan.
Para pembicara secara bergantian memaparkan temuan dan pandangan mereka terkait isu-isu krusial. Verena H. Meyer, misalnya, mempresentasikan materi yang sangat menarik dan mendalam dengan topik: "Benteng Pengetahuan: Pendidikan, Kekuasaan, dan Trajektori Naskah-Naskah Jawa". Ia melakukan eksplorasi konsep "Benteng" (Hisn) dalam konteks pengetahuan, pendidikan, dan nasib naskah-naskah kuno.
Sedangkan Prof. Dr. Yazid Basthomi, M.A dari Universitas Negeri Malang, menyajikan hasil observasi personal dan berbasis korpus yang tajam mengenai "OUR TENDENCIES AS INDONESIAN SCHOLARS: PERSONAL OBSERVATIONS".
Pembahasan mendalam mengenai isu sosial dan keadilan dihadirkan oleh Ulfah Muhayani, Ph.D dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Presentasi beliau berjudul kritis: “How Inclusive Is Our Madrasah? Rethinking Faith-Based Education through the Lens of Justice, Gender, and Human Development". Sementara Ulfah Muhayani fokus pada inklusivitas madrasah secara umum, Dr. Nor Ismah memfokuskan bahasannya pada dimensi Inklusi Gender di tingkat pendidikan Islam tertinggi: Ma'had Aly. Ia menyajikan materi yang provokatif dan berbasis riset lapangan berjudul: “TRAINING WOMEN TO BECOME ULAMA: LESSONS FROM MA’HAD ALY IN JAVA, INDONESIA”.
Sebagai penutup International Seminar Sesi 2, Prof. Mohammad Faizal Bin Aghani, PhD dari University of Malaya, menyampaikan materi yang sangat relevan dengan isu pembangunan manusia dan keadilan struktural: Investment In Education To Develop Human Capital From An Islamic Perspective. Prof. Faizal menekankan bahwa investasi dalam pendidikan, dari perspektif Islam, merupakan usaha menyeluruh yang melibatkan individu, keluarga, sekolah, masyarakat, dan negara. Beliau menggarisbawahi bahwa pendidikan tidak boleh hanya dilihat sebagai mekanisme peningkatan ekonomi semata, tetapi sebagai proses pembentukan insan beradab, berakhlak dan bertakwa.
Antusiasme peserta tetap tinggi, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi yang mencakup pengembangan ilmu pengetahuan, keadilan sosial, dan strategi peningkatan kualitas pendidikan tinggi. Keberhasilan pelaksanaan kedua sesi seminar internasional ini menunjukkan kapasitas FTIK UIN KHAS Jember dalam memfasilitasi forum ilmiah internasional dan kontribusinya dalam dialog multidisiplin global.
(Evi R. Dianita/A. Barocky Zaimina)
