NGOPI Sesi 18: DPR RI Komisi VIII Siap Kawal Kesejahteraan Guru, FTIK UIN KHAS Jember Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Strategi
Media Center FTIK - Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN KHAS Jember kembali menggelar kegiatan Ngobrol Pendidikan Agama Islam (NGOPI) bertajuk “Peningkatan Mutu Pendidikan Karakter Peserta Didik di Lembaga Pendidikan Islam”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Oktober 2025 di Hotel Ijen View Bondowoso pukul 08.00 hingga 12.00 WIB. Acara dihadiri sebanyak 200 peserta dari berbagai unsur, antara lain Ketua Yayasan Pondok Pesantren, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Bidang Kurikulum, dan para guru madrasah se-Kabupaten Bondowoso. Hadir dalam acara ini sebagai narasumber utama, Ina Ammania selaku Anggota Komisi VIII DPR RI; narasumber tamu, Dr. Yudi Ardian Rahman, M.Pd.I., Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Ishlah Bondowoso; serta Dekan FTIK UIN KHAS Jember, Dr. H. Abdul Mu’is, S.Ag., M.S.I.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FTIK UIN KHAS Jember, Dr. H. Abdul Mu’is, S.Ag., M.S.I., setelah pembacaan Suratul Fatihah yang dipandu oleh MC sekaligus moderator seminar, Evi Resti Dianita, M.Pd.I. Dalam sambutannya, Dr. Mu’is memberikan apresiasi yang tinggi kepada Ina Ammania dan Dr. Yudi Ardian Rahman atas kesediaannya menjadi narasumber dalam kegiatan ini. Beliau juga menyampaikan terima kasih kepada Komisi VIII DPR RI yang telah mendukung penuh terselenggaranya kegiatan ini sehingga berjalan lancar tanpa kendala. Dalam sambutannya, Dr. Mu’is menegaskan bahwa kegiatan seperti NGOPI ini merupakan sarana strategis untuk memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, lembaga pendidikan Islam, dan pemerintah. Beliau berharap kerja sama yang baik ini terus berlanjut agar memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pesantren dan madrasah, baik secara kelembagaan maupun kesejahteraan guru madrasah dan ustaz di pondok pesantren. Ia juga menambahkan bahwa tujuan utama dari sinergi ini adalah memastikan peserta didik, termasuk para santri, mendapatkan haknya untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan pembinaan karakter yang berakhlak mulia.
Dalam sesi seminar, narasumber tamu Dr. Yudi Ardian Rahman, M.Pd.I., menyampaikan materi dengan topik “Peran Guru Madrasah dalam Pembentukan Karakter Peserta Didik: Peluang dan Tantangan”. Dalam paparannya, beliau menegaskan bahwa pendidikan karakter merupakan inti dari pendidikan Islam yang berorientasi pada pembentukan insan kamil. Guru madrasah, menurutnya, memiliki peran strategis sebagai agen perubahan moral yang tidak hanya bertugas mentransfer ilmu, tetapi juga membentuk nilai, sikap, dan perilaku peserta didik. Dr. Yudi menguraikan sejumlah tantangan yang dihadapi guru madrasah, seperti keterbatasan sarana prasarana, beban administrasi yang berat, serta rendahnya penghargaan terhadap profesi guru. Hal tersebut, katanya, sering menjadi penghambat bagi tercapainya tujuan pendidikan karakter secara optimal.
Dalam kerangka yuridis, Dr. Yudi mengaitkan peran guru dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menegaskan bahwa guru memiliki fungsi dan tanggung jawab moral dalam pembentukan karakter bangsa. Dari sisi filosofis, ia menekankan bahwa pendidikan karakter berakar pada nilai-nilai tauhid dan kemanusiaan yang menjadi inti dari ajaran Islam. Sementara dari sisi empiris, beliau menunjukkan hasil penelitian yang membuktikan adanya hubungan positif antara keteladanan guru dan pembentukan karakter peserta didik. Secara fenomenologis, Dr. Yudi mengajak para guru untuk memahami kondisi sosial dan psikologis peserta didik agar pendidikan tidak berhenti pada aspek kognitif, tetapi juga menyentuh dimensi afektif dan moralitas. Ia menutup paparannya dengan menegaskan bahwa arah kebijakan pendidikan Islam harus diarahkan pada penguatan kapasitas guru, integrasi nilai karakter dalam kurikulum, serta peningkatan dukungan kelembagaan bagi madrasah dan pesantren.
Sementara itu, narasumber utama Ina Ammania, Anggota Komisi VIII DPR RI, menyoroti pentingnya peran negara dalam memperkuat madrasah dan pesantren sebagai pilar pendidikan karakter bangsa. Dalam paparannya, Ina menjelaskan tugas dan tanggung jawab DPR RI, khususnya Komisi VIII, dalam bidang keagamaan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa Komisi VIII berkomitmen untuk terus mengawal kesejahteraan guru madrasah dan ustaz pesantren melalui kebijakan afirmatif dan dukungan anggaran. Menurutnya, kesejahteraan guru adalah aspek krusial dalam memastikan keberhasilan pembentukan karakter peserta didik. Ina juga menegaskan komitmennya untuk menjaga kesinambungan kerja sama antara DPR RI, Kementerian Agama, dan perguruan tinggi keagamaan Islam seperti UIN KHAS Jember, khususnya FTIK, dalam memperkuat pendidikan Islam di Indonesia.
Ina menambahkan bahwa arah kebijakan ke depan akan difokuskan pada peningkatan bantuan operasional madrasah, pelatihan profesional bagi guru, serta peningkatan dukungan terhadap program-program pembinaan karakter berbasis nilai-nilai religius dan kebangsaan. Ia berharap agar madrasah dan pesantren tidak hanya menjadi lembaga pembelajaran formal, tetapi juga pusat pembentukan karakter unggul yang mampu melahirkan generasi moderat, berintegritas, dan berdaya saing tinggi.
Secara keseluruhan, kegiatan NGOPI FTIK UIN KHAS Jember kali ini bukan hanya menjadi ajang diskusi ilmiah, tetapi juga wadah refleksi dan sinergi antara akademisi, praktisi pendidikan Islam, dan pengambil kebijakan publik. Melalui kegiatan ini, diharapkan terbangun komitmen bersama untuk terus memperkuat pendidikan karakter di madrasah dan pesantren, sehingga dapat melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan berjiwa sosial tinggi.
Penulis: A. Barocky Zaimina
Editor: Evi R. Dianita




