Dr. Fathiyaturrahmah Ulas Konsep Ma‘rifat An-Nafs dalam Al-Qur’an di Hadapan Mahasiswa PAI UIN SGD Bandung
Media Center FTIK - Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Kiai Haji Achmad Siddiq (KHAS) Jember kembali menunjukkan eksistensinya dalam kegiatan akademik tingkat nasional melalui program Visiting Lecture di Jurusan PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 7 November 2025, pukul 09.00–11.00 WIB ini, diselenggarakan untuk mahasiswa semester III mata kuliah Tafsir Tarbawi. Narasumber utama dalam acara ini adalah Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag., Koordinator Prodi PAI FTIK UIN KHAS Jember.
Mengenal Diri Adalah Mengenal Tuhan
Visiting lecture ini mengangkat tema mendalam “Tafsir Mengenal Diri dalam Cahaya Al-Qur’an: Refleksi Tarbawi tentang Spiritualitas dan Kesadaran Insani.” Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Jurusan PAI UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr. H. Cecep Anwar, M.Ag., didampingi oleh dosen pengampu, Dr. Muhammad Parhan Mubarok, S.Pd.I, M.Ag. Sebanyak 39 mahasiswa hadir secara langsung dan mengikuti kegiatan dengan antusias.
Dalam paparannya, Dr. Fathiyaturrahmah menjelaskan pentingnya memahami konsep ma‘rifat an-nafs (mengenal diri) sebagai jalan utama menuju kesadaran spiritual yang utuh.
“Ketika seseorang mampu mengenali dirinya, ia sedang membuka pintu menuju pengenalan terhadap Tuhannya. Al-Qur’an mengajarkan bahwa mengenal diri bukan sekadar introspeksi psikologis, tetapi upaya spiritual untuk menyadari posisi insan di hadapan Sang Khalik,” ungkap Dr. Fathiyaturrahmah.
Sesi materi berlangsung khidmat dan ditutup dengan testimoni reflektif yang menunjukkan kesan mendalam dari para mahasiswa. Teh Alfina menyampaikan rasa terima kasihnya, karena melalui kajian ini ia “menemukan makna mengenal diri dalam perspektif Allah, bukan semata mengenal sifat manusia secara duniawi.” Teteh Hanifah menuturkan bahwa pengalaman dari dosen tamu luar kampus ini membuka wawasan, “Visiting lecture ini membuka wawasan kami tentang bagaimana tafsir bisa menjadi jalan mendidik jiwa". Sementara itu, Mas Alif mengaku mendapat kesadaran mendalam tentang kehidupan akhirat, “Saya jadi tahu betapa pedihnya siksa kubur, dan itu membuat saya lebih berhati-hati dalam menjalani hidup.”
Dosen pengampu mata kuliah Tafsir Tarbawi, Dr. Parhan, menegaskan bahwa materi ini merupakan bekal penting bagi mahasiswa untuk mengimplementasikan nilai-nilai tafsir dalam konteks pendidikan Islam. “Ini bukan hanya kajian teks, tetapi juga refleksi praksis untuk membentuk karakter dan spiritualitas calon pendidik Islam,” ujarnya. Kegiatan ini sekaligus menjadi sarana FTIK UIN KHAS Jember untuk terus memperkuat jejaring akademik dan menumbuhkan semangat spiritualitas Qur’ani dan refleksi tarbawi dalam membentuk insan pendidik yang berkarakter, cerdas, dan berjiwa religius.
(Dokumentasi kegiatan visiting lecture ini juga dapat disaksikan kembali melalui tautan Facebook resmi Dr. Fathiyaturrahmah: https://www.facebook.com/share/v/16RBLd1PPd/)
Penulis: Evi R. Dianita
Editor: A. Barocky Zaimina




